Selasa, 10 Juni 2014

Psikologi Seni

Psikologi adalah sebuah bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari mengenai perilaku dan fungsi mental manusia secara ilmiah[1]. Para praktisi dalam bidang psikologi disebut para psikolog. Para psikolog berusaha mempelajari peran fungsi mental dalam perilaku individu maupun kelompok, selain juga mempelajari tentang proses fisiologis dan neurobiologis yang mendasari perilaku.

Psikologi dan Seni

Pembahasan tentang hubungan antara psikologi dan seni telah memunculkan sebuah disiplin yang disebut psikologi seni (psychology of art). Disiplin ini membahas konsep-konsep psikologi yang bisa diterapkan dalam kesenian, jadi merupakan sebentuk ilmu terapan (applied science) dari psikologi terhadap bidang seni. Tetapi disiplin ini hanya dibahas di fakultas atau jurusan kesenian, bukan jurusan psikologi. Hal ini analog dengan penerapan psikologi dalam bidang-bidang lainnya seperti pendidikan (melahirkan disiplin psikologi pendidikan), bidang industri (melahirkan psikologi industri), bidang dakwah (melahirkan psikologi dakwah), dan sebagainya.

Saat berbicara tentang psikologi dan sastra, Rene Wellek dan Austin Warren menulis bahwa istilah “psikologi sastra” memunyai empat kemungkinan pengertian. Pertama, studi psikologi pengarang sebagai tipe atau pribadi. Kedua, studi proses kreatif. Ketiga, studi tipe dan hukum-hukum psikologi yang diterapkan pada karya sastra. Keempat, studi tentang dampak sastra pada pembaca (psikologi pembaca). Sastra adalah salah satu bentuk karya seni. Dari empat macam hubungan di atas, hubungan pertama, kedua, dan keempat bisa terjadi pada segala bentuk seni. Yang khas sastra mungkin hanya hubungan ketiga, itu pun sastra yang berupa cerita (prosa dan drama).

Di antara berbagai aliran dalam psikologi, psikoanalisis adalah aliran yang paling akrab dengan seni. Sigmund Freud, pendiri psikoanalisis, adalah seorang yang menghargai kebudayaan, menyukai seni, dan gemar membaca sastra sejak muda. Tidak heran kalau kemudian ia menjadikan sastra sebagai medan penelitian sekaligus ilustrasi untuk membuktikan teori-teori yang dikembangkannya. Dalam karya-karya sastra besar, misalnya Oedipus (Sophokles), Hamlet (Shakespeare), dan The Brother Karamazov (Dostoyevsky), Freud menemukan tipe-tipe manusia yang menyerupai dan sesuai dengan pemikirannya.

Sumber : http://www.google.co.id/imgres

 

Sumber : -http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi
              -http://wawan-junaidi.blogspot.com/2009/10/psikologi-dan-seni.html



 
Karakteristik Kondisi Seni



Seni rupa merupakan karya seni yang berwujud dua dimensi dan tiga dimensi. Seni yang berwujud dua dimensi salah satu contohnya seni lukis, dan karya seni yang berwujud tiga dimensi salah satu contohnya seni patung. Seni lukis merupakan sebuah objek tertentu yang di gores diatas kertas, kanvas dan berbagai tempat yang selayaknya memililiki nilai estetis untuk digores serta diwarnai dan menghasilkan suatu hasil karya yang bernilai estetis.

Karakteristik

 Karakter dalam permainan video adalah tokoh fiksi yang dapat dimainkan oleh sang pemain. Karakter bisa bermacam-macam ditinjau dari segi permainannya ada laki-laki perempuan, manusia, robot, monster, dan lain-lain. Karakter bersifat semi permanen di mana jika kita tidak menginginkannya lagi maka dengan mudah kita bisa menghapusnya. Karakter menjadi ciri utama user dalam setiap game online.dalam kenyataan umum , karakter bisa digambarkan sebagai sifat manusia pada umumnya dimana manusia mempunyai banyak sifat yang tergantung dari faktor kehidupannya sendiri.Karakter seperti:

  1. Pemarah
  2. Sabar
  3. Ceria
  4. Pemaaf
  5. Tidak percaya diri
  6. Bijaksana
  7. Pendiam
  8. Penyabar
Dan banyak lainnya karena setiap manusia pasti mempunyai karakter yang berbeda.Manusia sebagai makhluk individu-sosialis mempunyai karakter sosial yang kuat berbeda dengan makhluk-makhluk hidup lainnya.Karakter Bisa disebut juga (Karakteristik), ataupun dalam bahasa inggris (charateristic).Untuk menunjukan ekstitensi dirinya manusia pasti mempunyai ciri khas karakter sendiri-sendiri.

 Kondisi

 Menurut Kamus Bahasa Indonesia, Kondisi adalah persyaratan atau keadaan. Kondisi adalah situasi atau keadaan yang ada pada diri individu baik itu di luar maupun di dalam diri.


Sumber : http://www.google.co.id/imgres
 


Sumber : http://www.google.co.id/imgres

Untuk penempatan karakteristik atau kondisi seni pada lukisan Afandi, bagi orang-orang yang mengenal lukisan Afandi. Jika ada tiruan atau sengaja mengikuti teknik melukis dari Afandi. Orang - orang akan beranggapan bahwa lukisan yang bergaya sama, merupakan karya Afandi. yang ditiru maupun di jiplak oleh orang lain.
 
  1. Sumber : -http://id.wikipedia.org/wiki/Karakter
                  -  http://oktintia.wordpress.com/2012/06/22/pengertian-kondisi/







Pakem Pada Seni Tradisi



Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.

Tradisi merupakan gambaran sikap dan perilaku manusia yang telah berproses dalam waktu lama dan dilaksanakan secara turun-temurun dari nenek moyang. Tradisi dipengaruhi oleh kecenderungan untuk berbuat sesuatu dan mengulang sesuatu sehingga menjadi kebiasaan.

Seni tradisional adalah unsur kesenian yang menjadi bagian hidup masyarakat dalam suatu kaum/puak/suku/bangsa tertentu. Tradisional adalah aksi dan tingkah laku yang keluar alamiah karena kebutuhan dari nenek moyang yang terdahulu. Tradisi adalah bagian dari tradisional namun bisa musnah karena ketidamauan masyarakat untuk mengikuti tradisi tersebut.

Pakem menurut saya adalah sebuah peraturan atau tata cara atau patokan untuk membuat sesuatu yang terus atau harus dilakukan dalam proses pembuatan sesuatu, terutama pada bidang kesenian.

 Sumber : http://www.google.co.id/imgres



Wayang adalah bentuk teater rakyat yang sangat populer, terutama di pulau Jawa dan Bali. Orang sering menghubungkan kata “wayang” dengan “bayang”, karena dilihat dari pertunjukan wayang kulit yang memakai layar, dimana muncul bayangan-bayangan. Di Jawa Barat, selain dikenal wayang kulit, yang paling populer adalah Wayang golek . Istilah golek dapat merujuk kepada dua makna, sebagai kata kerja kata golek bermakna 'mencari', sebagai kata benda golek bermakna boneka kayu.[1] Berkenaan dengan wayang golek, ada dua macam diantaranya wayang golek papak (cepak) dan wayang golek purwa yang ada di daerah Sunda. Kecuali wayang orang yang merupakan bentuk seni tari-drama yang ditarikan manusia, kebanyakan bentuk kesenian wayang dimainkan oleh seorang dalang sebagai pemimpin pertunjukan yang sekaligus menyanyikan suluk, menyuarakan antawacana, mengatur gamelan mengatur lagu dan lain-lain.

Wayang Golek adalah suatu seni tradisional sunda pertunjukan wayang yang terbuat dari boneka kayu, yang terutama sangat populer di wilayah Tanah Pasundan, Daerah penyebarannya terbentang luas dari Cirebon di sebelah timur sampai wilayah Banten di sebelah barat, bahkan di daerah Jawa Tengah yang berbatasan dengan Jawa Barat sering pula dipertunjukkan pergelaran Wayang Golek.





Sumber : - http://sen1budaya.blogspot.com/2009/05/pengertian-seni-rupa.html
              -  http://mulfiblog.wordpress.com/2009/10/20/pengertian-tradisi/
              - http://id.wikipedia.org/wiki/Wayang_golek
              - http://id.wikipedia.org/wiki/Seni_tradisional




Pendekatan Psikologi Seni ( Pendapat dan Kritik Karya)


Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.

Seni rupa dibedakan ke dalam tiga kategori, yaitu seni rupa murni atau seni murni, kriya, dan desain. Seni rupa murni mengacu kepada karya-karya yang hanya untuk tujuan pemuasan eksresi pribadi, sementara kriya dan desain lebih menitikberatkan fungsi dan kemudahan produksi.

Secara kasar terjemahan seni rupa di dalam Bahasa Inggris adalah fine art. Namun sesuai perkembangan dunia seni modern, istilah fine art menjadi lebih spesifik kepada pengertian seni rupa murni untuk kemudian menggabungkannya dengan desain dan kriya ke dalam bahasan visual arts.

Di buku Tinjauan Seni milik Drs Jajang Suryana M.Si , Aliran-aliran seni rupa melalui pendekatan psikologi seni menurut Carl Gustav Jung, ada empat kelompok :
 1.        Realisme, naturalisme dan impresionisme 
 2.       Superrealisme dan futurisme
 3.       Faufisme dab ekspresionisme
 4.    Cubisme, constructivisme dan functionalisme.

Sebagai mahasiswa seni rupa mempunyai banyak keinginan untuk bisa  melukis walaupun bakat yang dimiliki tidak sesuai dengan skillnya. seperti hanya memiliki skil pada bidang seni rupa yang lain seperti Seni Kriya, Photografi, Tekstil , DKV (Dsain Komunikasi Visual) dan lain sebagainya, tetapi rasa ingin bisa melukis selalu ada.



Karya : Kadek Jony Dwi Pranata



            Gambar diatas merupakan salah satu karya teman saya, Kadek Jony Dwi Pranata yang berjudul "Superman Return". Menurut dirinya, ia terobsesi membuat karya yang bercirikan kepahlawanan atau super hero. bagi dirinya obyek pahlawan sangat memotivasi banyak orang dalam hal yang positif, dan ia juga menegaskan bahwa selogan yang paling ia ingat dan paling terkenal adalah "Bangsa yang besar adalah Bangsa yang menghargai jasa pahlawannya".

            Menurut saya dia mempunya skil dalam bidang seni rupa diantanya di bidang Lukis, Krya keramik, patung dan bidang lainnya. Menurut saya objek yang dilukisnya aliran realisme. Dimana didalam pendekatan psikolog seninya termasuk salah satu dari bagian ciri-ciri psikolog yaitu pada  (Realisme, naturalisme dan impresionisme).

           (Realisme, naturalisme dan impresionisme), Kelompok seniman yang menganut tiga aliran seni ini mengutamakan unsur fikir dalam kegiatannya. Tampilan kelompok ini menunjukkan sikap peniruan terhadap dunia luar alam, tampilan utama karya yang ketiga aliran ini adalah sesuatu yang nyata. Kenyataan inilah yang menuntut unsur pikir karena peniruan bentuk real , natural, maupu impresion adalah peniruan terhadap bentuk-bentuk yang ada di alam. Walaupun kemudian ada penambahan tertentu ikatan bentuk-bentuk yang nyata sebagai unsur utama dalam model dan objek benda yang ditiru tetap ketat . sesuatu yang nyata tanpak jelas dalam bentuk luar objek. (menurut Carl Gustav Jung).





Sumber :  - http://t-artclub.blogspot.com/2010/04/pengertian-seni-rupa.html
               - http://fitriayunurjannatin.blogspot.com/

Major Art dan Minor Art



Dalam materi kali ini, saya akan menjelaskan pengertian antara "Major Art dan Minor Art". Sepanjang yang saya ketahui, Major Art adalah sebuah kesenian (baik proses maupun kegiatan berkesenian dan hasil) yang dianggap seni utama, sedangkan Minor Art adalah sebuah kesenian yang dianggap remeh atau sepele.Bagian kesenian yang di anggap Major Art adalah Seni Lukis dan Seni Kriya Patung, dan yang di anggap Minor Art adalah bentuk kesenian seperti kerajinan tangan dan jenis-jenis aliran seni yang baru-baru muncul.

Contoh Karya Lukisan :

 Sumber : http://artproindonesia.blogspot.com/2011/08/lukisan-dari-indonesia.html


Lukisan adalah karya seni yang proses pembuatannya dilakukan dengan memulaskan cat dengangan alat kuas lukis, pisau palet atau peralatan lain, yaitu memulaskan berbagai warna dan nuansa gradasi warna, dengan kedalaman warna tertentu juga komposisi warna tertentu dari bahan warna pigmen warna dalam pelarut (atau medium) dan gen pengikat (lem) untuk pengencer air, gen pegikat berupa minyak linen untuk cat minyak dengan pengencer terpenthin, pada permukaan (penyangga) seperti kertas, kanvas, atau dinding.

Contoh Karya Patung : 

Sumber : http://kotawisataindonesia.com/taman-budaya-garuda-wisnu-kencana-bali/patung-bali/


Patung adalah benda tiga dimensi karya manusia yang diakui secara khusus sebagai suatu karya seni. Orang yang menciptakan patung disebut pematung. Tujuan penciptaan patung adalah untuk menghasilkan karya seni yang dapat bertahan selama mungkin. Karenanya, patung biasanya dibuat dengan menggunakan bahan yang tahan lama dan sering kali mahal, terutama dari perunggu dan batu seperti marmer, kapur, dan granit. Kadang, walaupun sangat jarang, digunakan pula bahan berharga seperti emas, perak, jade, dan gading. Bahan yang lebih umum dan tidak terlalu mahal digunakan untuk tujuan yang lebih luar, termasuk kayu, keramik, dan logam.
 
 
Contoh Karya Kerajinan  :
 
 
Sumber : http://dibali.web.id/blog/wp-content/uploads/2012/07/kerajinan-bambu1.jpg


Kerajinan adalah hal yang berkaitan dengan buatan tangan atau kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui keterampilan tangan (kerajinan tangan). Kerajinan yang dibuat biasanya terbuat dari berbagai bahan. Dari kerajinan ini menghasilkan hiasan atau benda seni maupun barang pakai. Biasanya istilah ini diterapkan untuk cara tradisional dalam membuat barang-barang.





Sumber :  - http://id.wikipedia.org/wiki/Lukisan
               - http://id.wikipedia.org/wiki/Patung
               - http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajinan

Perkembangan Seni Rupa Anak- anak



Perlunya Pembelajaran Seni Rupa Pada Usia Dini
Menurut Sternberg ,kualitas emosional yang tampaknya penting, penting bagi keberhasilan kualitas ini adalah kemampuan mengenali perasaannya sendiri sewaktu perasaan atau emosi itu muncul, dan ia mampu mengenali emosinya sendiri apabila ia memiliki kepekaan yang tinggi atas perasaan mereka yang sesungguhnya dan kemudian mengambil keputusan- keputusan secara mantap. Kemampuan mengelola emosi merupakan kemampuan sesorang untuk mengendalikan perasaannya sendiri, sehingga tidak meledak dan akhirnya dapat mempengaruhi perilakunya secara wajar. (Sternberg, Saloveri dalam Tolopan; 1997)
Menurut Pitcer (1982) mengatakan kemampuan membina hubungan bersosialisasi sama artinya dengan kemampuan mengelola emosi orang lain. Dengan seni rupa akan membantu anak-anak untuk mengerti orang lain dan memberikan kesempatan dalam pergaulan sosial dan perkembangan terhadap emosional mereka. Anak-anak dengan kemampuan ini cenderung mempunyai banyak teman, pandai bergaul. Melalui belajar kelompok dituntut untuk bekerjasama, mengerti orang lain. Anak merupakan pribadi sosial yang memerlukan relasi dan komunikasi dengan orang lain untuk memanusiakan dirinya.Menurut Goleman (1995) mengatakan bahwa idealnya seseorang dapat menguasai ketrampilan kognitif sekaligus ketrampilan sosial emosional.Melalui bukunya yang terkenal “Emotional Intelligences (EQ)”, memberikan gambaran spektrum kecerdasan, dengan demikian anak akan cakap dalam bidang masing-masing namun juga menjadi amat ahli. Perkembangan Kognitif tidak dating dengan sendirinya. Untuk mendorong pertumbuhan, kurikulum yang disusun berdasarkan atas taraf perkembangan anak. Serta harus dapat memberikan pengalaman pendidikan yang spesifik yaitu melalui pendidikan senirupa di sekolah.
Dari berbagai kegiatan berkarya seni, penulis mengambil beberapa kegiatan yang biasa dilakukan anak pada saat pembelajaran, yaitu :
1. Menggambar
Kegiatan coret mencoret adalah bagian dari perkembangan motorik anak dan anak sangat menyenangi kegiatan ini, sehingga dengan dorongan guru dan kesempatan yang diberikan anak akan termotivasi membuat gambar.
Kegiatan menggambar merupakan salah satu cara manusia mengekspresikan pikiran-pikiran atau perasaan-perasaanya. Dengan kata lain, gambar merupakan salah satu cara manusia mengekspersikan pikiran-pikiran atau perasaan-perasaannya. Dengan kata lain, gambar merupakan salah satu bentuk bahasa.Ada 3 tahap perkembangan anak yang dapat dilihat berdasarkan hasil gambar dan cara anak menggambar:
Pertama, tahap mencoret sembarangan. Tahap ini biasanya terjadi pada usia 2-3 tahun. Pada tahap ini anak belum bisa mengendalikan aktivitas motoriknya sehingga coretan yang dibuat masih berupa goresan-goresan tidak menentu seperti benang kusut.Tahap kedua, juga pada usia 2-3 tahun, adalah tahap mencoret terkendali. Pada tahap ini anak mulai menyadari adanya hubungan antara gerakan tangan dengan hasil goresannya. Maka berubahlah goresan menjadi garis panjang, kemudian lingkaran-lingkaran.
Tahap ketiga, pada anak usia 3 ½ – 4 tahun, pergelangan tangan anak sudah lebih luwes. Mereka sudah mahir menguasai gerakan tangan sehingga hasil goresannyapun sudah lebihTujuan menggambar bagi anak :
a) Mengembangkan kebiasaan pada anak untuk mengekspresikan diri
b) Mengembangkan daya kreativitas
c) Mengembangkan kemampuan berbahasa
d) Mengembangkan citra diri anak
2. Finger Painting (Lukisan Jari)
Pada kesempatan kali ini, kita akan mempelajari salah satu kegiatan di area seni yaitu kegiatan melukis dengan jari tangan atau bisa dikenal dengan nama finger painting.
Tujuan dari kegiatan ini adalah :
a) Dapat melatih motorik halus pada anak yang melibatkan gerak otot-otot kecil dan kematangan syaraf.
b) Mengenal konsep warna primer (merah, kuning, biru). Dari warna-warna yang terang kita dapat mengetahui kondisi emosi anak, kegembiraan dan kondisi-kondisi emosi mereka.
c) Mengenalkan konsep pencampuran warna primer, sehingga menjadi warna yang sekunder dan tersier.
d) Mengendalkan estetika keindahan warna.
e) Melatih imajinasi dan kreatifitas anak.
Ada beberapa metode atau cara dalam kegiatan finger painting :
• Menggunakan teknik basah (kertas dibasahi dulu)
• Menggunakan teknik kering (kertas tidak perlu dibasahi)
3. Melukis
Salah satu kebahagiaan terbesar dari pelukis bukan hanya kesenangan tetapi juga mendapatkan berbagai banyak pengalaman dengan anak-anak selagi mereka belajar melukis. Pelajaran melukis dapat diawali oleh anak yang berusia 4-6 tahun atau usia TK. Media yang digunakan untuk melukis pada anak usia dini biasanya cat air, cat minyak, finger painting, dan lain-lain.
Dalam pembelajaran melukis anak-anak biasanya belajar sambil bercakap-cakap dengan temannya. Percakapan pertama mereka kebanyakan adalah tentang warna-warna yang mereka peroleh. Sambil bereksperimen dengan mencampurkan warna-warna, anak-anak itu bermain, bermain elemen seni ini dengan cara yang santai. Hal ini menjaga agar kuas dan semangat mereka tetap bekerja. Ini akan membuat mereka mengekspresikan sesuatu yang bersifat pribadi dalam lukisan.Berbeda dengan anak usia 7 dan 8 tahun, cirikhas kelompok umur mereka adalah dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berhubu-ngan dengan hidup mereka sendiri. Anak-anak membuat lukisan tentang suasana hati, baik yang muram, sendu atau bersemangat dan lucu. Biasanya suasana hati mereka disampaikan oleh warna. Mereka belajar bagaimana warna pelengkap dan sejalan dapat membantu mengungkapkanide-ide.
4. Kolase
Kolase dalam pengertian yang paling sederhana adalah penyusunan berbagai macam bahan pada sehelai kertas yang diatur. Anak-anak di kelasbiasanya memilih dan mengatur potongan bentuk dari kertas, kain, bahan-bahan berstektur, lalu meletakkannya di tempat yang mereka suka. Sebagai bagian dari pengalaman mereka dapat membuat keputusan sendiri tentang penggunaan warna, ukuran dan bentuk.
Ada beberapa macam kolase yaitu:
ü Kolase dengan kertas dan kain
ü Kolase dengan tekstur
5. Mencetak
Mencetak dapat dilakukan anak diberbagai usia, dimulai dari anak berusia 5 tahun. Kadang-kadang seorang anak kecil akan menemukan idenya sendiri. Entah bagaimana dengan cara apa seorang anak berusia 5 tahun dalam pembelajaran mencetak anak menemukan bahwa menepukkan spons yang sudah diberi warna di atas menghasilkan rangkaian pola yang berulang-ulang (perihal mencetak, merupakan suatu kemungkinan yang menakjubkan untuk mengulanginya). Mencetak yang formal membuthkan pelat atau stempel. Stempel tersebut
Memuat gambar-gambar yang diukir atau ditimbulkan, yang diberi tinta dan kemudian dipindahkan ke kertas. Stempel cetak yang paling sederhana terbuat dari Styrofoam. Selain murah juga tidak berbahaya bagi anak didik kita.
Untuk anak-anak usia 5 tahun dan 6 tahun, penting khususnya untuk menyuruh mereka mencetak dihari yang sama. Dengan cara ini mereka sungguh-sungguh memahami prosesnya. Semua anak menikmati mengeksplorasi efek-efek yang dihasilkan tekstur ini ketika pelatnya dicetak.
6. Menjiplak
Sebelum membuat cetakan apapun, anak-anak dapat menggunakannya untuk menjiplak. Mereka cukup menempatkan sehelai kertas putih diatas permukaan pelat dan dengan krayon, menggosok-gosokannya bahkan dengan keras untuk mendapatkan gambarannya. Anak-anak merasa teknik menjiplak cukup mengagumkan dan menggunakannya dengan banyak cara.
Koin-koin biasanya adalah favorit mereka. Koin adalah bahan yang sederhana dan mudah sekali didapat. Mereka dapat dengan mudah membuat banyak jiplakan yang berbeda dari obyek-obyek yang ditemukan di sekolah. Ini merupakan cara yang bagus untuk membuat anak-anak peka pada dunia sekitar mereka.
7. Membentuk
Arti kata membentuk dapat dimaksudkan sebagai mengubah, membangun dan mewujudkan. Membentuk dalam kaitan kegiatan seni rupa adalah terjemahan dari kata dalam bahasa Belanda “boetseren” atau bahasa Inggris “modeling”. Umumnya bahan yang dipergunakan untuk kegiatan membentuk adalah bahan-bahan lunak seperti tanah liat, plastisin, malam lilin, playdog dan sejenisnya. Tetapi dalam pengembangannya, selama tidak
Mengingkari maksud dari arti kata membentuk tadi, dapat dipergunakan bahan-bahan lain seperti kertas, karton atau bahan-bahan lembaran yang sekiranya dapat dibentuk.
Bahan yang tidak pernah cukup bagi mereka adalah tanah liat. Mereka tidak bosan dengan bahan yang lengket, basah dan bisa dibentuk sesuai keinginan mereka. Anak-anak akan menghabiskan hari mereka dengan tanah liat. Mereka suka menyentuh tanah liat, untuk merasakan sensualitasnya.
Unsur-Unsur Dasar Karya Seni Rupa
Unsur-unsur dasar karya seni rupa adalah unsur-unsur yang digunakan untuk mewujudkan sebuah karya seni rupa. Unsur-unsur itu terdiri dari :
a) Titik /Bintik
Titik/bintik merupakan unsur dasar seni rupa yang terkecil. Semua wujud dihasilkan mulai dari titik. Titik dapat pula menjadi pusat perhatian, bila berkumpul atau berwarna beda.Titik yang membesar biasa disebut bintik.
b) Garis
Garis adalah goresan atau batas limit dari suatu benda, ruang, bidang, warna, texture, dan lainnya. Garis mempunyai dimensi memanjang dan mempunyai arah tertentu, garis mempunyai berbagai sifat, seperti pendek, panjang, lurus, tipis, vertikal, horizontal, melengkung, berombak, halus, tebal, miring, patah-patah, dan masih banyak lagi sifat-sifat yang lain. Kesan lain dari garis ialah dapat memberikan kesan gerak, ide, simbol, dan kode-kode tertentu, dan lain sebagainya. Pemanfaatan garis dalam desain diterapkan guna mencapai kesan tertentu, seperti untuk menciptakan kesan kekar, kuat simpel, megah ataupun juga agung. Beberapa contoh symbol ekspresi garis serta kesan yang ditimbulkannya, dan tentu saja dalam penerapannya nanti disesuaikan dengan warna-warnanya
c) Bidang
Bidang dalam seni rupa merupakan salah satu unsur seni rupa yang terbentuk dari hubungan beberapa garis. Bidang dibatasi kontur dan merupakan 2 dimensi, menyatakan permukaan, dan memiliki ukuran Bidang dasar dalam seni rupa antara lain, bidang segitiga, segiempat, trapesium, lingkaran, oval, dan segi banyak lainnya
d) Bentuk
Bentuk dalam pengertian bahasa, dapat berarti bangun (shape) atau bentuk plastis (form). Bangun (shape) ialah bentuk benda yang polos, seperti yang terlihat oleh mata, sekedar untuk menyebut sifatnya yang bulat, persegi, ornamental, tak teratur dan sebagainya. Sedang bentuk plastis ialah bentuk benda yang terlihat dan terasa karena adanya unsur nilai (value) dari benda tersebut, contohnya lemari. Lemari hadir di dalam suatu ruangan bukan hanya sekedar kotak persegi empat, akan tetapi mempunyai nilai dan peran yang lainnya.
Bentuk atau bangun terdiri dari bentuk dua dimensi (pola) dan bentuk tiga dimensi. Bentuk dua dimensi dibuat dalam bidang datar dengan batas garis yang disebut kontur. Bentuk-bentuk itu antara lain segitiga, segi empat, trapezium dan lingkaran. Sedang bentuk tiga dimensi dibatasi oleh ruang yang mengelilinginya dan bentuk-bentuk itu antara lain limas, prisma, kerucut, dan silinder.
Sifat atau karakteristik dari tiap bentuk dapat memberikan kesankesan tersendiri seperti :
1) Bentuk teratur kubus dan persegi, baik dalam dua atau tiga dimensi memberi kesan statis, stabil, dan formal. Bila menjulang tinggi sifatnya agung dan stabil.
2) Bentuk lengkung bulat atau bola memberi kesan dinamis, labil dan bergerak.
3) Bentuk segitiga runcing memberi kesan aktif, energik, tajam, dan mengarah.
Contoh :
  1. Nama anak : Hilmi
Umur : 5 th
Sekolah / Kelas : TK IT uswatun Hasanah / B
Pekerjaan orang tua : Dagang
Gambar : Mobil Balap
Analisa gambar 1
Dalam gambar dominan warna biru dan merah, setelah dianalisis gambar 1 tersebut menunjukkan bahwa si anak mempunyai imajinasi yang tiggi tetapi dalam prosesnya masih ada kekurangan. Diantaranya, dari garis kurang jelas, dalam bentuk belum sesuai dengan aslinya, namun komposisi warna sudah berani menuangkan warna-warna yang mencolok
2. Nama anak : Ainun
Umur : 5 tahun
Sekolah / Kelas : TK IT Uswatun Hasanah / B
Pekerjaan orang tua : Dagang
Gambar : Bencana
Analisis gambar 2
Pada gambar 2 anak menggambar sebuah rumah, ombak yang besar menyerupai sebuah gunung, orang, dan sebuah makam. Setelah diamati dan dianalisa anak tersebut mempunyai gambaran/kenangan menyedihkan yang menimpa keluarganya. Tetapi dalam proses pembuatan gambarnya masih benyak kekurangan dalam garis kurang jelas dari bentuk aslinya, dalam warna anak masih belum dapat menuangka pada gambar begitu juga dalam komposisi warna kurang terlihat jelas.



Penjelasan diatas di kutip dari :
- http://bahasa.kompasiana.com/2013/01/30/pendidikan-seni-rupa-untuk-anak-usia-dini-524082.html.


Karya Ku...


Judul    : Wrapping forgotten
Media  : Oil on Canvas
Ukuran : 80 cm X 60 cm
Tahun   : 2013

     Karya di atas merupakan sebuah karya dari hasil perkuliahan Seni Lukis, di Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA), Jurusan Pendidikan Seni Rupa. Karya ini berisi konsep tentang "URBANISASI" yang mana bila dilihat dari obyek lukisan saya adalah jajan khas Bali yang dibungkus dengan menggunakan daun pisang dan kertas minyak dan di pojok bawah terdapat obyek kecil yaitu sebuah bungkusan kecil dari daun pisang. sekarang akan saya jelaskan mengenai arti dari lukisan ini, penggunaan obyek jajan bali mengartikan ketradisionalan, daun pisang dan kertas minyak dibawah obyek jajan mengartikan kolaborasi antara tradisional dan modern yang mana hal ini sangat berkaitan dengan konsep "URBANISASI", Mengapa demikian?. Begini, coba anda lihat obyek bungkusan kecil dari daun pisang yang berada di pojok bawah, itu mengartikan bahwa pembungkus makanan yang sudah sejak dahulu digunakan oleh orang-orang jaman dahulu kini hampir tergantikan bahkan sangat sulit kita temukan pada saat ini.

demikian yang bisa saya paparkan mengenai sebuah Karya Seni yang saya buat dengan tangan saya sendiri.

Apabila terdapat kesalahan kata pada penulisan mengenai Karya Ku. Mohon  di maafkan...