Minggu, 20 Desember 2015

13. Pengembangan Peserta Didik (Lukisan Tiup)

13. Pengembangan Peserta Didik (Lukisan Tiup)

Lukisan Tiup
Pengembangan Peserta Didik (Tugas 14)
Pendidikan Anak Usia Dini sangat kerap sekali dengan pendidikan bermain.  Bermain dengan cara membangun atau menyusun akan mengembangkan kreativitas anak, setiap anak akan menggunakan imajinasinya membentuk suatu bangunan mengikuti daya khayalnya. Lukis tiup merupakan salah satu cara anak melukis dengan cara bermain.
Lukis Tiup merupakan salah satu lukisan dengan cara membuat kreasi gambar bebas abstrak yang terbuat dari hasil tiupan-tiupan warna dengan menggunakan sedotan.  Hal ini dapat dikembangkan dan diterapkan dalam pendidikan anak usia dini (PAUD).

Tujuan membuat lukisan tiup yaitu:
1.      Melatih ketelitian, kesabaran dan keindahan.
2.  Melatih berkreasi dengan berbagai media
3.  Melatih konsentrasi.
Alat dan bahan  Lukis Tiup

1. Kertas
2.  Cat air
3. Palet
4. Sedotan
5. Air
6. kuas

Sumber : Karya dan Dokumentasi Pribadi
Proses melukis tiup
1. Membuat warna yang diinginkan pada palet
2. Meniup warna pada kertas gambar, tiuplah berdasarkan tempat yang diinginkan. Dalam hal ini saya ingin membuat bunga dan daun.
3. Tiupan pertama yang dilakukan ialah membuat bunga, dan tiupan dilakukan berdasarkan penempatan bunga yang diinginkan

                                                                   
                                                                  Sumber : Karya dan Dokumentasi Pribadi


3.  Membentuk bunga dengan menggunakan kuas, berdasarkan arah percikan warna yang ditiup tadi. (boleh tidak dibentuk dengan menggunakan kuas, membiarkan bentuk warna berdasarkan hasil tiupan)
4. Memberi tangkai dengan menggunakan kuas / dengan tiupan warna secara langsung.

                                                                  Sumber : Karya dan Dokumentasi Pribadi
4. Dan tiupan terakhir yaitu membuat bentuk daun.
                                                                      Sumber : Karya dan Dokumentasi Pribadi

6. Telaah Kurikulum (Kurikulum PAUD, adalah hal yang menarik menurut Saya)

6. Telaah Kurikulum (Kurikulum PAUD, adalah hal yang menarik menurut Saya)

Kurikulum PAUD, adalah hal yang menarik menurut Saya
Telaah Kurikulum ( Tugas 6)
Diantara presentasi matakuliah Telaah Kurikulum tentang kurikulum PAUD, SD, SMP, SMA dan SMK. Yang paling menarik ialah kurikulum pada PAUD.  Pada kurikum PAUD ini hal yang paling menarik menurut Saya ialah pada Kegiatan dan metode Tematiknya. Dalam hal ini anak baru pertama kali memasuki pendidikan, anak baru memulai belajar, mencoba hal-hal baru dalam berkreasi, belajar yang dilakukan sambil bermain. Dalam kegiatan belajar sambil bermain ini biasa membuat anak menjadi kreatif. Dalam bidang pendidikan seorang anak dari lahir memerlukan pelayanan yang tepat dalam pemenuhan kebutuhan pendidikan disertai dengan Pemahaman mengenai karakteristik anak sesuai pertumbuhan dan perkembangannya akan sangat membantu dalam menyesuaikan proses belajar bagi anak dengan usia, kebutuhan, dan kondisi masing-masing, baik secara intelektual, emosional dan social.
Secara epistomologis pembelajaran pada anak usia dini haruslah menggunakan proses belajar sambil bermain (Learning by Play), belajar dengan berbuat (Learning by doing), belajar melalui stimulasi ( Learning by stimulating. Selanjutnya secara aksiologis isi kurikulum haruslah benar dan dapat dipertanggung jawabkan dalam rangka optimalisasi seluruh anak (etis) dan berhubungan dengan nilai seni, keindahan dan keselarasan yang mengarah pada kebahagiaan dalam kehidupan anak sesuai dengan akar budaya dimana mereka hidup (estetika) serta nilai-nilai agama yang dianutnya. (Uyu & Mubiar. 2011:13).
            Tema dalam istilah kurikulum TK adalah alat untuk mengenalkan berbagai konsep, topik dan ide kepada anak didik secara utuh.Dalam pembelajaran, tema berfungsi sebagai penyatu isi kurikulum dalam satu perencanaan yang utuh (holistik), memperkaya perbendaharaan bahasa anak didik, membuat pembelajaran lebih bermakna dan membantu anak mengenal berbagai konsep secara mudah dan jelas. Jadi tema merupakan aktualisasi konsep minat anak yang dijadikan fokus perencanaan atau titik awal perencanaan dalam proses pembelajaran.
Contoh tema dan sub tema pendidikan anak usia dini adalah sebagai berikut:
1.     Tema              : Diriku
      Sub tema        : Identitasku
Cakupan tema      : Nama, usia, jenis kelamin, alamat rumah lengkap
Sub tema              : Tubuhku
Cakupan tema      : Anggota tubuh, bagian-bagian anggota tubuh, fungsi,  gerak, kebersihan, ciri-ciri khas, kesehatan dan keamanan diri.
Sub tema              : Kesukaanku
Cakupan tema      : makanan, minuman, mainan, dan macam-macam kegiatan.
2.     Tema              : Keluargaku
Sub tema             : Anggota Keluargaku
Cakupan tema    : Ayah, ibu, kakak, adik, kakek, nenek, paman, bibi.
Sub Tema           : Profesi Anggota Keluarga
Cakupan Tema : Macam-macam pekerjaan
3.     Tema              : Lingkungan
Sub tema             : Rumahku
Cakupan tema     : Fungsi rumah, bagian-bagian rumah, jenis
peralatan rumah tangga (kursu, meja, tempat tidur, kasur, peralatan makan), fungsi peralatan rumah tangga, cara menggunakan peralatan rumah tangga.
Sub tema : Sekolahku
Cakupan tema : Gedung dan halaman sekolah, ruang belajar, tempat bermain, dan alat-alat permainan, orang-orang yang ada disekolah, tata tertib sekolah.
4.     Tema : Binatang
Sub Tema            : Binatang di air, misalnya: Ikan, Lele, Belut
Cakupan Tema    : Bagian-bagian tubuh binatang. Makanan, bahaya,
                            manfaat
Sub Tema            : Binatang di darat, misalnya: Ayam, Kucing, Anjing
Cakupan Tema    : Bagian-bagian tubuh binatang. Makanan, bahaya, manfaat
Sub Tema            : Binatang bersayap, misalnya: Serangga, Kupu-kupu, Burung
Cakupan Tema    : Bagian-bagian tubuh binatang. Makanan, bahaya,
                            manfaat
Sub Tema            : Binatang hutan, misalnya: Orang utan, Gajah,
                            Harimau Cakupan Tema : Bagian-bagian tubuh
                            binatang. Makanan, bahaya, manfaat
5.     Tema : Tanaman
Sub Tema            : Tanaman buah
Cakupan Tema    : Macam-macam tanaman buah.Bagian-bagian tanaman buah. Manfaat tanamanbuah. Cara menanam dan merawat tanaman buah
Sub Tema            : Tanaman sayur
Cakupan Tema    : Macam-macam tanaman sayur.Bagian-bagian tanaman sayur. Manfaat tanamanayur. Cara menanam dan merawat tanaman sayur
Sub Tema            : Tanaman hias
Cakupan Tema    : Macam-macam tanaman hias.Bagian-bagian tanaman hias.Manfaat tanaman hias.Cara menanam dan merawat tanaman hias
Sub Tema            : Tanaman obat
Cakupan Tema    : Macam-macam tanaman obat.Bagian-bagian tanaman obat.Manfaat tanamanobat.Cara menanam dan merawat tanaman obat.
6.     Tema              : Kendaraan
Sub Tema            : Kendaraan di darat
Cakupan Tema    : Jenis kendaraan di darat. Fungsi dan kegunaan.
Nama pengendara/pengemudi.Tempat pemberhentian.Bagian-bagian kendaraan.
Sub Tema            : Kendaraan di air
Cakupan Tema    : Jenis kendaraan di air. Fungsi dan kegunaan.Nama pengendara/pengemudi. Tempat pemberhentian
Sub Tema            : Kendaraan di air
Cakupan Tema    : Jenis kendaraan di air. Fungsi dan kegunaan.Nama
                            pengendara/pengemudi.Tempat pemberhentian.
7.     Tema              : Alam Semesta
Sub Tema            : Benda-benda alam
Cakupan Tema    : Jenis benda-benda alam (tanah,air, pasir, batu, besi, emas, perak). Manfaatbenda-benda alam.
Sub Tema            : Benda-benda langit
Cakupan Tema    : Jenis benda-benda langit.(matahari, bulan, bintang). Manfaat benda-bendalangit.
Sub Tema            : Gejala alam
Cakupan Tema    : Macam-macam gejala alam (siang,malam, banjir, gunung meletus, banjir, tanah longsor, ombak, pelangi, petir, hujan, gempa bumi).
8.     Tema              : Negaraku
Cakupan Tema    : Nama negara. Lambang negara. Presiden dan wakil presiden.Lagu kebangsaan.Bendera. Desa, Kota, Pegunungan, Pesisir


Sumber
Uyu dan Mubiar. 2011. Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini : Paduan untuk
          Guru, Tutor, Fasilitator dan Pengelola Anak Usia Dini. Bandung: PT Refika
          Aditama.

14. Pengembangan Peserta Didik (IQ (Intelligence Quotients), SQ (Spiritual Quotients) dan 3. SQ (Spiritual Quotients)

14. Pengembangan Peserta Didik (IQ (Intelligence Quotients), SQ (Spiritual Quotients) dan 3. SQ (Spiritual Quotients)

IQ (Intelligence Quotients), SQ (Spiritual Quotients) dan  SQ (Spiritual Quotients)
Pengembangan Peserta Didik ( Tugas 14)
Istilah intelegensi ini sudah menjadi bahasa umum bagi masyarakat, hanya saja sebagian masyarakat menamakannya kecerdasan, kecerdikan, kepandaian, ketrampilan dan istilah lainnya yang pada prinsipnya bermakna sama. Istilah intelegensi dapat diartikan dengan dua cara, yaitu: a. Arti luas: kemampuan untuk mencapai prestasi yang di dalamnya berpikir memegang peranan. Prestasi itu dapat diberikan dalam berbagai bidang kehidupan, seperti pergaulan, sosial, tekhnis, perdagangan, pengaturan rumah tangga dan belajar di sekolah. b. Arti sempit: kemampuan untuk mencapai prestasi di sekolah yang di dalamnya berpikir memegang peranan pokok. Intelegensi dalam arti  ini, kerap disebut “kemampuan intelektual” atau ”kemampuan akademik”.
. 1. IQ (Intelligence Quotients)
Istilah IQ diperkenalkan pertama kalinya pada tahun 1912 oleh seorang ahli psikologi berkebangsaan Jerman bernama William Stern (Gould 1981). Kemudian ketika Lewis Madison Terman, seorang ahli psikologi berkebangsaan Amerika di Universitas Stanford, menerbitkan revisi tes Binet di tahun 1916, istilah IQ mulai digunakan secara resmi.10 Desmita dalam buku Psikologi Perkembangan menjelaskan bahwa IQ adalah kemampuan berfikir secara abstrak, memecahkan masalah dengan menggunakan simbol-simbol verbal dan kemampuan untuk belajar dari dan menyesuaikan diri dengan pengalaman-pengalaman hidup sehari-hari.
IQ Ialah istilah kecerdasan manusia dalam kemampuan untuk menalar, perencanaan sesuatu, kemampuan memecahkan masalah, belajar, pemahaman gagasan, berfikir, penggunaan bahasa dan lainnya. Anggapan awal bahwa IQ adalah kemampuan bawaan lahir yang mutlak dan tak dapat berubah adalah salah, karena penelitian modern membuktikan bahwa kemampuan IQ dapat meningkat dari proses belajar.
Kecerdasan ini pun tidaklah baku untuk satu hal saja, tetapi untuk banyak hal, contohnya ; seseorang dengan kemampuan mahir dalam bermusik, dan yang lainnya dalam hal olahraga. Jadi kecerdasan ini dari tiap - tiap orang tidaklah sama, tetapi berbeda satu sama lainnya.
Tes intelegensi yang diberikan di sekolah terbagi atas dua kelompok yaitu tes intelegensi umum (General Ability test) dan tes intelegensi khusus (Spesific Ability Test / Spesific Aptitude Test). Di dalam tes intelegensi umum disajikan soal-soal berpikir di bidang penggunaan bahasa, manipulasi bilangan dan pengamatan ruang. Sedangkan di dalam tes intelegensi khusus menyajikan soal-soal yang terarah untuk menyelidiki apakah siswa mempunyai bakat khusus di suatu bidang tertentu, misalnya di bidang matematika, di bidang bahasa, di bidang ketajaman pengamatan dan lain sebagainya.
2. EQ (Emotional Quotients)
Kecerdasan emosional (bahasa Inggrisemotional quotient, disingkat EQ) adalah kemampuan seseorang untuk menerima, menilai, mengelola, serta mengontrol emosi dirinya dan orang lain di sekitarnya. Dalam hal ini, emosi mengacu pada perasaan terhadap informasiakan suatu hubungan. Sedangkan, kecerdasan (intelijen) mengacu pada kapasitas untuk memberikan alasan yang valid akan suatu hubungan.  Kecerdasan emosional (EQ) belakangan ini dinilai tidak kalah penting dengan kecerdasan intelektual (IQ).  Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa kecerdasan emosional dua kali lebih penting daripada kecerdasan intelektual dalam memberikan kontribusiterhadap kesuksesan seseorang.
Menurut Howard Gardner (1983) terdapat lima pokok utama dari kecerdasan emosional seseorang, yakni mampu menyadari dan mengelola emosi diri sendiri, memiliki kepekaan terhadap emosi orang lain, mampu merespon dan bernegosiasi dengan orang lain secara emosional, serta dapat menggunakan emosi sebagai alat untuk memotivasi diri.
Kecerdasan emosional adalah kemampuan pengendalian diri sendiri,semangat, dan ketekunan, serta kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustrasi, kesanggupan untuk mengendalikan dorongan hati dan emosi, tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stress tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, untuk membaca perasaan terdalam orang lain (empati) dan berdoa, untuk memelihara hubungan dengan sebaik-baiknya, kemampuan untuk menyelesaikan konflik, serta untuk memimpin diri dan lingkungan sekitarnya.
3. SQ (Spiritual Quotients)
Kecerdasan spiritual (bahasa Inggrisspiritual quotient, disingkat SQ) adalah kecerdasan jiwa yang membantu seseorang untuk mengembangkan dirinya secara utuh melalui penciptaan kemungkinan untuk menerapkan nilai-nilai positif.  SQ merupakan fasilitas yang membantu seseorang untuk mengatasi persoalan dan berdamai dengan persoalannya itu. Ciri utama dari SQ ini ditunjukkan dengan kesadaran seseorang untuk menggunakan pengalamannya sebagai bentuk penerapan nilai dan makna.
Kecerdasan spiritual yang berkembang dengan baik akan ditandai dengan kemampuan seseorang untuk bersikap fleksibel dan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan, memiliki tingkat kesadaran yang tinggi, mampu menghadapi penderitaan dan rasa sakit, mampu mengambil pelajaran yang berharga dari suatu kegagalan, mampu mewujudkan hidup sesuai dengan visi dan misi, mampu melihat keterkaitan antara berbagai hal, mandiri, serta pada akhirnya membuat seseorang mengerti akan makna hidupnya.
Perlu dipahami bahwa SQ tidak mesti berhubungan dengan agama, Kecerdasan spiritual (SQ) adalah kecerdasan jiwa yang dapat membantu seseorang membangun dirinya secara utuh. SQ tidak bergantung pada budaya atau nilai. Tidak mengikuti nilai-nilai yang ada, tetapi menciptakan kemungkinan untuk memiliki nilai-nilai itu sendiri. kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang berasal dari dalam hati, menjadikan kita kreatif ketika kita dihadapkan pada masalah pribadi, dan mencoba melihat makna yang terkandung di dalamnya, serta menyelesaikannya dengan baik agar memperoleh ketenangan dan kedamaian hati. Kecerdasan spiritual membuat individu mampu memaknai setiap kegiatannya sebagai ibadah, demi kepentingan umat manusia dan Tuhan yang sangat dicintainya.

10. Profesi Kependidikan (PUPNS, Naik pangkat Online dan pendaftaran PUPNS)

10. Profesi Kependidikan (PUPNS, Naik pangkat Online dan pendaftaran PUPNS)

PUPNS, Naik pangkat Online dan pendaftaran PUPNS
Profesi Kependidikan ( Tugas 10)
1.      Tentang PUPNS
ePUPNS adalah kepanjangan dari Pendataan Ulang Pegawai Negeri Sipil secara Elektronik. Pendataan ulang Pegawai Negeri Sipil (PNS) nasional merupakan kegiatan pemutakhiran data PNS yang dilakukan secara online dan dilaksanakan sejak bulan Juli dan berakhir pada Desember 2015. Untuk proses pemutakhiran data ini setiap PNS memulai dengan melakukan pemeriksaan data yang tersedia dalam database kepegawaian BKN dan selanjutnya PNS, melakukan perbaikan data yang tidak sesuai serta menambahkan/melengkapi data yang belum lengkap/tersedia di database BKN.
PUPNS kian menjadi perbincangan akhir-akhir ini, karena Badan Kepegawaian Negara membatasi proses registrasi PUPNS hingga 31 Desember 2015. Sistem Pendataan Ulang PNS dilakukan secara Elektronik agar data pegawai di seluruh Indonesia bisa terintegrasi dengan baik dan lebih akurat serta terpercaya. Adapun sanksi tegas yang dijatuhkan pada Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang belum melakukan registrasi e-PUPNS ini adalah dipecat atau dipensiunkan dari jabatannya.
Tujuan PUPNS
1.      Untuk memperoleh data yang akurat, terpercaya, sebagai dasar kebutuhan dalam mengembangkan sistem informasi kepegawaian ASN yang mendukung pengelolaan manajemen ASN yang rasional sebagai sumber daya aparatur negara.
2.      Membangun kepedulian dan kepemilikan PNS terhadap data kepegawaiannya.
Sistem Eletronik Pendataan Ulang Pegawai Negeri Sipil (EPUPNS) merujuk pada situs resmi BKN yang beralamat di epupns.bkn.go.id bisa diakses online 1x24 jam, kecuali pada kondisi ramai karena situs menjadi overload dan sulit diakses. Sedangkan Registrasi PUPNS BKN bisa dilakukan melalui url epupns.bkn.go.id/registrasi
EPUPNS BKN merupakan terobosan baru Badan Kepegawaian Negara sebagai upgrade atas sistem konvensional yang telah bertahan puluhan tahun.

2.      Kenaikan Pangkat

Badan Kepegawaian Negara (BKN) RI telah merubah mekanisme pelayanan proses kenaikan pangkat pegawai negeri sipil (PNS). Mulai tahun ini BKN menerapkan sistem kenaikan pangkat secara otomatis setiap empat tahun tanpa harus melalui mekanisme pengusulan seperti yang diterapkan selama ini. Keuntungan PUPNS BKN Registrasi

Dalam ketentuan lama PeraturanKepala Badan Kepegawaian Negara nomor 12 Tahun 2012 diatur bahwa dalam proses kenaikan pangkat harus ada usulan dari Pejabat Pembina Kepegawaian tempat PNS berdinas. Jadi triger awal adanya kenaikan pangkat adalah adanya usulan dari kementerian/lembaga. Jika ada yang kelewat tidak diusulkan maka sudah pasti dianggap tidak diusulkan dan tidak bisa naik pangkat oleh BKN. Sudah menjadi hal yang umum bahwa PNS sangat menaruh perhatian yang besar pada kenaikan pangkat mereka. Pengabdian mereka selama 4 tahun diharapkan dapat berbuah kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi. Seperti yang penulis kutip dari Wakil Kepala BKN, jika seorang PNS sibuk memikirkan kenaikan pangkatnya bagaimana dengan pelayanannya kepada masyarakat? Sebaliknya, jika seorang PNS sibuk melayani masyarakat, siapa yang akan memikirkan kenaikan pangkat mereka?
Program Kenaiakan Pankat Otomatis ini merupakan bagian dari Reformasi Birokrasi dalam bidang manajemen kepegawaian PNS. PNS tidak perlu lagi report meimikirkan kenaikan pangkat mereka berikut berkas-berkasnya yang cukup banyak. Setiap 4 tahun sekali secara otomatis pihak BKN dan BKD akan mengirimkan daftar nama yang dianggap layak setahun sebelum peride kenaikan pangkat.
3.        Pendaftaran PUPNS
Cara daftar PUPNS
1.     Registrasi; Klik tombol Register pada portal PUPNS, kemudian klik tombol Daftar dan lengkapi isian pendaftaran. Cetak Nomor bukti pendaftaran (registrasi).
2.     Cek Status Daftar; Cek status persetujuan pendaftaran dari Biro/Badan Kepegawaian masing-masing instansi dengan klik tombol Cek Status.
3.     Login ke sistem PUPNS; Login (klik tombol Masuk) kedalam sistem PUPNS jika pendaftaran sudah disetujui, gunakan nomor registrasi dari sistem dan kata kunci (password) yang telah dibuat pada waktu proses pendaftaran.
4.     Cek Data Anda; Centang data yang telah sesuai dan perbaiki data yang belum sesuai, serta lengkapi data riwayat. Klik tombol Simpan untuk menyimpan data. Pastikan data sudah di cek seluruhnya, jika sudah yakin, cetak data dengan tombol Cetak, lalu kirim data secara elektronik untuk proses verifikasi dengan tombol Kirim.
5.     Disini telah dijelaskan secara lengkap tentang pendaftaran PUPNS http://cpns.rikowijaya.com/2014/09/pendaftaran-cpns.html.
Terdapat banyak keuntungan dari mutasi sistem manual ke EPUPNS antara lain :
1.     Kredibilitas data bisa dipertanggung jawabkan karena telah melewati sistem Verifikasi di Daerah
2.     Ontime dari waktu ke waktu, jadi bisa dilakukan pengecekan kapanpun dan dimanapun.
3.     Terintregrasi langsung ke Website BKN

Kekurangan Sistem EPUPNS saat Registrasi PUPNS

Gress Info dari sistem pendataan pegawai PNS menggunakan EPUPNS ternyata tak luput dari kekurangan karena untuk mengintregasikan database data pegawai yang teregister ternyata butuh resource tinggi agar mampu mem-back up permintaan data tinggi saat akses online terhadap situs EPUPNS (tempat pendaftaran PUPNS) sedang tinggi.
Sebenarnya PUPNS ini merupakan sesuatu yang sangat penting dan memang sangat berguna bagi tertibnya database dan administrasi kepegawaian kita, namun dalam pelaksanaannya terkesan begitu tergesa-gesa dan terburu-buru. Banyak masalah dasar yang mengganjal pelaksanaan e-PUPNS ini untuk mendapatkan hasil yang benar-benar sempurna. Kendala yang paling utama adalah:

1.      Sebagian besar PNS di Indonesia masih gaptek alias gagap teknologi, hal ini tentunya seharusnya menjadi pertimbangan masak sebelumnya, seharusnya sebelum memberlakukan e-PUPNS ada baiknya diberikan sosialisasi secara bertahap dan merata di semua tempat, bukan sosialisasi yang bersifat insidental atau dadakan saja.
2.      Fasilitas yang kurang memadai. Bagaimana dengan PNS yang bertugas/ berdomisili di daerah jauh yang susah mendapatkan akses internet? Sepertinya sebagian besar wilayah Indonesia belum tercover dengan akses internet yang mumpuni.
3.      Akses ke website e-PUPNS juga sering mengalami gangguan, seperti sering down sehingga sungguh menghambat, belum lagi beberapa akses informasi belum lengkap entri-nya untuk yang bersifat entri otomatis seperti daftar nama sekolah, dan menunggu lama untuk update entri datanya.
4.      Tidak bijaksana rasanya menakuti-kuti seperti menyatakan PNS yang kurang atau tidak mendaftar ulang maka akan diberhentikan/ dipensiunkan, karena seharusnya ini adalah tugas BKN dan BKD setempat, bukankah data-data ini sudah dikirimkan/dilengkapi oleh PNS dan diserahkan ke BKD? Jadi apa kerja BKD selama ini? Mengapa pekerjaan yang seharusnya menjadi tanggung jawab dan tupoksi BKD malah dibebankan dan harus menjadi tanggung jawab yang dipikul oleh PNS?

 

Berdasarkan definisi PUPNS, cara mendaftar PUPNS dan Kenaikan Pangkat secara online juga mempunyai kekurangan dan kelebihan pada PUPNS, sebagaimana  berdasarkan pengalaman masyarakat jika tidak mendaftar ulang akan diberhentikan atau pensiun, sebagaimana telah djelaskan pada point 5, pada kendala yang mengganjal pada saat pendaftaran PUPNS. Jika seseorang di berhentikan /di pensiunkan maka mereka akan kehilangan pekerjaannya sebagai anggota PNS. Positifnya dalam hal ini , masih ada usaha dari anggota PNS yang berusaha dan semaksimal mungkin untuk bisa mendaftar ulang walaupun terdapat banyak kendala. Maka dari itu untuk mencegah serta mengantisipasi terjadinya kendala semacam itu. para anggota haruslah bergegas untuk segera mencari informasi mengenai pendaftaran ulang PUPNS. Jika ada permasalahan dalam login maka segeralah mencari tahu identifikasi kesalahan yang terjadi dengan mendatangi puskom lembaga. Negatifnya dalam hal ini sering sekali anggota PNS masih ada yang gagap teknologi, ataupun fasilitas lainnya yang kurang memadai sehingga di biarkan begitu saja dan tak terisi.

 

 

https://id.wikipedia.org/wiki/E-PUPNS

http://wikipns.com/kenaikan-pangkat-otomatis-kpo-bagi-pns/