Minggu, 20 Desember 2015

5. Pengembangan Peserta Didik (Periodisasi Masa Perkembangan Seni Rupa Anak Menurut Pendapat Beberapa Para Ahli)

5. Pengembangan Peserta Didik (Periodisasi Masa Perkembangan Seni Rupa Anak Menurut Pendapat Beberapa Para Ahli)

Periodisasi  Masa  Perkembangan  Seni Rupa Anak
Menurut Pendapat Beberapa Para Ahli
Pengembangan Peserta Didik (Tugas5)

Beberapa pendapat para ahli tentang Periodisasi  masa  perkembangan  seni rupa anak adalah sebagai berikut:
1.      Sir Cyril Burt
·         Usia 2 tahun : goresan tak terarah dalam menggores dengan goresan lurus, membusur dengan arah sembarang seperti horisontal, vertikal atau diagonal.
·         Usia 3 tahun : goresan terarah dalam menggores yang berupa goresan melingkar atau spiral.
·         Usia 4 tahun : goresan intuitif yakni goresan dengan bentuk tertentu yang diperoleh secara kebetulan.
·         Usia 5 tahun : Goresan lokalisasi ialah goresan melingkar, vertikal, horisontal dan diagonal dibuat mengelompok pada salah satu bidang gambar, seperti bidang samping kiri, kanan, atas atau bawah.
·         Usia tahun : masa simbolisme deskriptif, seorang anak menamai gambarnya, meskipun tidak mirip dengan bentuk aslinya.
·         Usia 7-8 tahun merupakan masa realisme deskriptif. Pada usia ini anak merasakan adanya kenyataan nyata dari apa yang dilihat, tetapi belum mampu mengungkapkan dengan cara yang benar. Kenyataan itu ialah segala benda dan machluk hidup keberadaannya dalam ruang dan kedalaman.
·         Usia 9-10 tahun masa visual realisme, dimana anak mampu menggambar bentuk dan warna obyek cenderung mirip aslinya., meskipun bila diamati dengan cermat masih banyak ditemukan bagian-bagian gambar yang tidak mirip dengan obyek aslinya.
·         Usia 11 – 14 th. merupakan masa perwujudan dengan ciri-ciri umum dengan gambar yang dibuat jauh lebih mirip dengan obyek aslinya., meskipun dengan proporsi yang tidak tepat dengan obyek aslinya.
·         Usia 15 -17 adalah masa revival, yakni masa anak mencoba menggambar untuk menghidupkan kembali obyek yang pernah dilihatnya. Ciri umum ialah pengungkapan dimensi ruang dan kedalaman menjadi usaha serius, misalnya dengan memperhatikan terang gelapnya obyek jika ditimpa cahaya dari arah sudut tertentu. Cara lain dengan menggambar benda dengan metode perspektif paralel seperti metode isometri, dimetri atau kavalier. Beberapa anak bahkan mampu menggambar obyek dengan metode menggambar perspektif dengan satu titik lenyap, dua titik lenyap pada garis cakrawala.
2.      Viktor Lowenfeld & Lambert Brittain
·         Masa ekspresi diri ( usia 2 th- 4 th)
Pada masa ini hasil menggambar mirip bentuk corengan dari tahap menggambar menurut Cyril Burt.
·         Masa pra bagan ( usia 5 th – 7 th).
Hasil gambar merupakan campuran perkembangan gambar anak-anak pda masa lokalisasi, simbolisme deskriptif, dan masa realisme deskriptif dari Cyril Burt.
·         Masa bagan ( usia 8 th- 9 th)
Hasil gambar merupakan campuran perkembangan gambar anak-anak pada masa realisme deskriptif dan visual realisme dari Cyril Burt.
·         Masa realisme ( usia 10 th- 12 th)
Hasil gambar merupakan campuran perkembangan gambar anak-anak pada masa realisme dan perwujudan dari Cyril Burt.
·         Masa naturalisme semu ( usia 13 th- 14 th).
Hasil gambar merupakan campuran perkembangan gambar anak-anak pada masa perwujudan dari Cyril Burt.
·         Masa penentuan ( usia 15 th – 17 th).
Hasil gambar merupakan campuran perkembangan gambar anak-anak pada masa revival dari Cyril Burt.
3.      Italo L, de Francesco
·         Tahap manipulatif ( usia 2th – 6 th)
Merupakan tahap menggunakan alat-gambar agar menjadi mahir. Hasil gambar berupa corengan dan simbol deskriptif berdasarkan perkembangan menggambar dari Cyrill Burt.
·         Masa pra simbolik dan simbolik( usia 7 th – 10 th).
Hasil gambar pada usia ini mirip dengan gambar anak masa realisme deskriptif (7 th- 8 th ), dan visual realisme ( 9 th- 10 th) dari Cyril Burt.
·         Masa awal realisme (usia 11 th – 13 th).
Hasil gambar mirip pola perwujudan menurut pendapat Cyril Burt
·         Masa realisme proyektif (usia 14 th- 15 th)
Hasil gambar merupakan campuran masa perwujudan dan revival dari Cyril Burt.
·         Masa realisme analistis ( usia 16 th- 17 th).
Hasil gambar mirip tahap menggambar masa revival dari Cyril Burt.
Periodisasi  masa  perkembangan  seni rupa anak menurut  Viktor  Lowenfeld dan Lambert Brittain dalam:  Creative  and  Mental  Growth adalah
1.      Masa Coreng-Moreng (Scribbling Period) 2-4 tahun
Goresan-goresan  yang  dibuat  anak  usia  2-3  tahun  belum  menggambarkan  suatu  bentuk  objek.  Pada  awalnya,  coretan  hanya  mengikuti  perkembangan  gerak motorik.  Biasanya,  tahap  pertama  hanya  mampu  menghasilkan  goresan  terbatas, dengan arah vertikal atau horizontal. Hal  ini tentunya berkaitan dengan kemampuan motorik  anak  yang  masih  mengunakan  motorik  kasar.  Kemudian,  pada perekembangan  berikutnya  penggambaran  garis  mulai  beragam  dengan  arah  yang bervariasi pula. Selain itu mereka juga sudah mampu mambuat garis melingkar.
Periode ini terbagi ke dalam tiga tahap, yaitu: 1) corengan tak beraturan, 2) corengan terkendali, dan 3) corengan bernama. Ciri gambar yang dihasilkan anak pada tahap corengan tak beraturan adalah bentuk gembar yang sembarang, mencoreng tanpa melihat ke kertas, belum dapat membuat corengan berupa lingkaran dan memiliki semangat yang tinggi Corengan terkendali ditandai dengan kemampuan anak menemukan kendali visualnya terhadap coretan yang dibuatnya. Hal ini tercipta dengan telah adanya kerjasama antara koordiani antara perkembangan visual dengan perkembamngan motorik. Hal ini terbukti dengan adanya pengulangan coretan garis baik yang horizontal , vertical, lengkung , bahkan lingkaran.
2.      Masa Pra Bagan (Pre Schematic Period) 4-7 tahun
Ciri-ciri  yang  menarik  lainnya  pada  tahap  ini  yaitu  telah  menggunakan bentuk-bentuk  dasar  geometris  untuk  memberi  kesan  objek  dari  dunia  sekitarnya. Koordinasi  tangan  lebih  berkembang.  Aspek  warna  belum  ada  hubungan  tertentu dengan  objek,  orang  bisa  saja  berwarna  biru,  merah,  coklat  atau  warna  lain  yang disenanginya. Penempatan  dan  ukuran  objek  bersifat  subjektif,  didasarkan  kepada kepentingannya. Ini  dinamakan  dengan  “perspektif batin”. Penempatan objek dan penguasan ruang belum dikuasai anak pada usia ini.
3.      Masa Bagan (Schematic Period) 7-9 tahun
Konsep bentuk mulai tampak lebih jelas. Anak cenderung mengulang bentuk. Kenyataan di atas diperkuat oleh pandangan Max Verworm (Zulkifli, 2002: 45) bahwa anak menggambar benda-benda menurut apa yang dilihatnya. Hasil karya anak-anak itu disebutnya gambar fisioplastik. Anak yang belum berumur 8 tahun belum mampu menggambar apa yang dilihatnya tetapi mereka menggambar maenurut apa yang sedang dipikirkannya. Hasil karya mereka itu disebut gambar ideoplastik.
4.       Masa Realisme Awal  (Dawning Realism)  : 9-12 tahun
Pada masa ini juga, kadang-kadang dalam satu bidang gambar dilukiskan berbagai peristiwa yang berlainan waktu. Hal ini dalam tinjauan budaya dinamakan continous narrative, anak sudah bisa memahami ruang dan waktu. Objek gambar yang dilukiskan banyak dan berulang menggambarkan sedang dilakukan.
5.      Masa Naturalisme Semu (Pseudo Naturalistic) : 12-14 tahun
Pada periode Realisme Awal, karya anak lebih menyerupai kenyataan. Kesadaran perspektif mulai muncul, namun berdasarkan penglihatan sendiri. Mereka menyatukan objek dalam lingkungan. Selain itu kesadaran untuk berkelompok dengan teman sebaya dialami pada masa ini. Perhatian kepada objek sudah mulai rinci. Namun demikian, dalam menggambarkan objek, proporsi (perbandingan ukuran) belum dikuasai sepenuhnya. Pemahaman warna sudah mulai disadari. Ada perbedaan kesenangan umum, misalnya: anak laki-laki lebih senang kepada menggambarkan kendaraan, anak perempuan kepada boneka atau bunga. Pada masa naturalisme semu, kemampuan berfikir abstrak serta kesadaran sosialnya makin berkembang. Perhatian kepada seni mulai kritis, bahkan terhadap karyanya sendiri. Pengamatan kepada objek lebih rinci. Tampak jelas perbedaan anak-anak bertipe haptic dengan tipe visual. Tipe visual memperlihatkan kesadaran rasa ruang, rasa jarak dan lingkungan, dengan fokus pada hal-hal yang menarik perhatiannya. Penguasaan rasa perbandingan (proporsi) serta gerak tubuh objek lebih meningkat. Tipe haptic memperlihatkan tanggapan keruangan dan objek secara subjektif, lebih banyak menggunakan perasaannya.
6.      Masa Penentuan (Period of Decision) : 14-17 tahun.
Pada periode ini tumbuh kesadaran akan kemampuan diri. Perbedaan tipe individual makin tampak. Anak yang berbakat cenderung akan melanjutkan kegiatannya dengan rasa senang, tetapi yang merasa tidak berbakat akan meninggalkan kegiatan seni rupa, apalagi tanpa bimbingan. Dalam hal ini peranan guru banyak menentukan, terutama dalam meyakinkan bahwa keterlibatan manusia dengan seni akan berlangsung terus dalam kehidupan
Sumber :
http://teorisenigambar.blogspot.co.id/2008/10/pendahuluan_12.html. diakes tanggal 1 Oktober 2015, pukul 21:53).
Bandi Subandi.  Mengenal Periodisasi Perkembangan Seni Rupa Anak-Anak. (Online). (http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._SENI_RUPA/197206131999031-BANDI_SOBANDI/MENGENAL_PERKEMBANGAN_SENI_RUPA_ANAK-ANAK_(Materi).pdf diakses tanggal 1 Oktober 2015, pukul 19:22)
.2014. Perkembangan Seni Rupa Anak Sekolah Dasar. (online). (http://sitirohmaniyah-nia.blogspot.co.id/2014/05/perkembangan-seni-rupa-anak-sekolah.html. diakes tanggal 1 Oktober 2015, pukul 20:43)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar