5. Pengembangan Peserta Didik (Periodisasi Masa Perkembangan Seni Rupa Anak Menurut Pendapat Beberapa Para Ahli)
Periodisasi
Masa Perkembangan Seni Rupa Anak
Menurut Pendapat Beberapa Para Ahli
Pengembangan
Peserta Didik (Tugas5)
Beberapa pendapat para ahli tentang
Periodisasi masa perkembangan seni rupa anak adalah sebagai berikut:
1.
Sir Cyril Burt
·
Usia 2 tahun : goresan tak
terarah dalam menggores dengan goresan lurus, membusur dengan arah sembarang
seperti horisontal, vertikal atau diagonal.
·
Usia 3 tahun : goresan
terarah dalam menggores yang berupa goresan melingkar atau spiral.
·
Usia 4 tahun : goresan
intuitif yakni goresan dengan bentuk tertentu yang diperoleh secara kebetulan.
·
Usia 5 tahun : Goresan
lokalisasi ialah goresan melingkar, vertikal, horisontal dan diagonal dibuat
mengelompok pada salah satu bidang gambar, seperti bidang samping kiri, kanan,
atas atau bawah.
·
Usia tahun : masa
simbolisme deskriptif, seorang anak menamai gambarnya, meskipun tidak mirip
dengan bentuk aslinya.
·
Usia 7-8 tahun merupakan
masa realisme deskriptif. Pada usia ini anak merasakan adanya kenyataan nyata
dari apa yang dilihat, tetapi belum mampu mengungkapkan dengan cara yang benar.
Kenyataan itu ialah segala benda dan machluk hidup keberadaannya dalam ruang dan
kedalaman.
·
Usia 9-10 tahun masa
visual realisme, dimana anak mampu menggambar bentuk dan warna obyek cenderung
mirip aslinya., meskipun bila diamati dengan cermat masih banyak ditemukan
bagian-bagian gambar yang tidak mirip dengan obyek aslinya.
·
Usia 11 – 14 th.
merupakan masa perwujudan dengan ciri-ciri umum dengan gambar yang dibuat jauh
lebih mirip dengan obyek aslinya., meskipun dengan proporsi yang tidak tepat
dengan obyek aslinya.
·
Usia 15 -17 adalah masa
revival, yakni masa anak mencoba menggambar untuk menghidupkan kembali obyek
yang pernah dilihatnya. Ciri umum ialah pengungkapan dimensi ruang dan
kedalaman menjadi usaha serius, misalnya dengan memperhatikan terang gelapnya
obyek jika ditimpa cahaya dari arah sudut tertentu. Cara lain dengan menggambar
benda dengan metode perspektif paralel seperti metode isometri, dimetri atau
kavalier. Beberapa anak bahkan mampu menggambar obyek dengan metode menggambar
perspektif dengan satu titik lenyap, dua titik lenyap pada garis cakrawala.
2.
Viktor Lowenfeld
& Lambert Brittain
·
Masa ekspresi diri (
usia 2 th- 4 th)
Pada masa ini hasil menggambar mirip bentuk corengan dari tahap menggambar menurut Cyril Burt.
Pada masa ini hasil menggambar mirip bentuk corengan dari tahap menggambar menurut Cyril Burt.
·
Masa pra bagan ( usia 5
th – 7 th).
Hasil gambar merupakan campuran perkembangan gambar anak-anak pda masa lokalisasi, simbolisme deskriptif, dan masa realisme deskriptif dari Cyril Burt.
Hasil gambar merupakan campuran perkembangan gambar anak-anak pda masa lokalisasi, simbolisme deskriptif, dan masa realisme deskriptif dari Cyril Burt.
·
Masa bagan ( usia 8 th-
9 th)
Hasil gambar merupakan campuran perkembangan gambar anak-anak pada masa realisme deskriptif dan visual realisme dari Cyril Burt.
Hasil gambar merupakan campuran perkembangan gambar anak-anak pada masa realisme deskriptif dan visual realisme dari Cyril Burt.
·
Masa realisme ( usia 10
th- 12 th)
Hasil gambar merupakan campuran perkembangan gambar anak-anak pada masa realisme dan perwujudan dari Cyril Burt.
Hasil gambar merupakan campuran perkembangan gambar anak-anak pada masa realisme dan perwujudan dari Cyril Burt.
·
Masa naturalisme semu (
usia 13 th- 14 th).
Hasil gambar merupakan campuran perkembangan gambar anak-anak pada masa perwujudan dari Cyril Burt.
Hasil gambar merupakan campuran perkembangan gambar anak-anak pada masa perwujudan dari Cyril Burt.
·
Masa penentuan ( usia
15 th – 17 th).
Hasil gambar merupakan campuran perkembangan gambar anak-anak pada masa revival dari Cyril Burt.
Hasil gambar merupakan campuran perkembangan gambar anak-anak pada masa revival dari Cyril Burt.
3. Italo
L, de Francesco
·
Tahap manipulatif (
usia 2th – 6 th)
Merupakan tahap menggunakan alat-gambar agar menjadi mahir. Hasil gambar berupa corengan dan simbol deskriptif berdasarkan perkembangan menggambar dari Cyrill Burt.
Merupakan tahap menggunakan alat-gambar agar menjadi mahir. Hasil gambar berupa corengan dan simbol deskriptif berdasarkan perkembangan menggambar dari Cyrill Burt.
·
Masa pra simbolik dan
simbolik( usia 7 th – 10 th).
Hasil gambar pada usia ini mirip dengan gambar anak masa realisme deskriptif (7 th- 8 th ), dan visual realisme ( 9 th- 10 th) dari Cyril Burt.
Hasil gambar pada usia ini mirip dengan gambar anak masa realisme deskriptif (7 th- 8 th ), dan visual realisme ( 9 th- 10 th) dari Cyril Burt.
·
Masa awal realisme
(usia 11 th – 13 th).
Hasil gambar mirip pola perwujudan menurut pendapat Cyril Burt
Hasil gambar mirip pola perwujudan menurut pendapat Cyril Burt
·
Masa realisme proyektif
(usia 14 th- 15 th)
Hasil gambar merupakan campuran masa perwujudan dan revival dari Cyril Burt.
Hasil gambar merupakan campuran masa perwujudan dan revival dari Cyril Burt.
·
Masa realisme analistis
( usia 16 th- 17 th).
Hasil gambar mirip tahap menggambar masa revival dari Cyril Burt.
Hasil gambar mirip tahap menggambar masa revival dari Cyril Burt.
Periodisasi
masa perkembangan seni rupa anak menurut Viktor
Lowenfeld dan Lambert Brittain dalam: Creative and
Mental Growth adalah
1.
Masa Coreng-Moreng (Scribbling
Period) 2-4 tahun
Goresan-goresan yang
dibuat anak usia 2-3 tahun belum
menggambarkan suatu bentuk objek. Pada
awalnya, coretan hanya mengikuti perkembangan
gerak motorik. Biasanya, tahap pertama hanya
mampu menghasilkan goresan terbatas, dengan arah vertikal
atau horizontal. Hal ini tentunya berkaitan dengan kemampuan
motorik anak yang masih mengunakan motorik kasar. Kemudian,
pada perekembangan
berikutnya penggambaran garis mulai beragam
dengan arah yang bervariasi pula. Selain itu mereka juga sudah
mampu mambuat garis melingkar.
Periode
ini terbagi ke dalam tiga tahap, yaitu: 1) corengan tak beraturan, 2) corengan
terkendali, dan 3) corengan bernama. Ciri gambar yang dihasilkan anak pada
tahap corengan tak beraturan adalah bentuk gembar yang sembarang, mencoreng
tanpa melihat ke kertas, belum dapat membuat corengan berupa lingkaran dan
memiliki semangat yang tinggi Corengan terkendali ditandai dengan kemampuan
anak menemukan kendali visualnya terhadap coretan yang dibuatnya. Hal ini
tercipta dengan telah adanya kerjasama antara koordiani antara perkembangan
visual dengan perkembamngan motorik. Hal ini terbukti dengan adanya pengulangan
coretan garis baik yang horizontal , vertical, lengkung , bahkan lingkaran.
2. Masa
Pra Bagan (Pre Schematic Period)
4-7 tahun
Ciri-ciri yang
menarik lainnya pada tahap ini yaitu
telah menggunakan bentuk-bentuk dasar geometris
untuk memberi kesan objek dari dunia
sekitarnya. Koordinasi tangan lebih berkembang.
Aspek warna belum ada hubungan tertentu
dengan objek, orang bisa saja berwarna
biru, merah, coklat atau warna lain yang
disenanginya. Penempatan dan ukuran objek
bersifat subjektif, didasarkan kepada kepentingannya.
Ini dinamakan dengan “perspektif batin”. Penempatan objek dan
penguasan ruang belum dikuasai anak pada usia ini.
3. Masa
Bagan (Schematic Period) 7-9 tahun
Konsep bentuk mulai tampak lebih jelas. Anak cenderung
mengulang bentuk. Kenyataan di atas diperkuat oleh pandangan Max Verworm
(Zulkifli, 2002: 45) bahwa anak menggambar benda-benda menurut apa yang
dilihatnya. Hasil karya anak-anak itu disebutnya gambar fisioplastik. Anak yang
belum berumur 8 tahun belum mampu menggambar apa yang dilihatnya tetapi mereka
menggambar maenurut apa yang sedang dipikirkannya. Hasil karya mereka itu
disebut gambar ideoplastik.
4.
Masa Realisme Awal (Dawning Realism)
: 9-12 tahun
Pada
masa ini juga, kadang-kadang dalam satu bidang gambar dilukiskan berbagai
peristiwa yang berlainan waktu. Hal ini dalam tinjauan budaya dinamakan continous
narrative, anak sudah bisa memahami ruang dan waktu. Objek gambar yang
dilukiskan banyak dan berulang menggambarkan sedang dilakukan.
5.
Masa
Naturalisme Semu (Pseudo Naturalistic)
: 12-14 tahun
Pada
periode Realisme Awal, karya anak lebih menyerupai kenyataan. Kesadaran
perspektif mulai muncul, namun berdasarkan penglihatan sendiri. Mereka menyatukan
objek dalam lingkungan. Selain itu kesadaran untuk berkelompok dengan teman
sebaya dialami pada masa ini. Perhatian kepada objek sudah mulai rinci. Namun
demikian, dalam menggambarkan objek, proporsi (perbandingan ukuran) belum
dikuasai sepenuhnya. Pemahaman warna sudah mulai disadari. Ada perbedaan
kesenangan umum, misalnya: anak laki-laki lebih senang kepada menggambarkan
kendaraan, anak perempuan kepada boneka atau bunga. Pada masa naturalisme
semu, kemampuan berfikir abstrak serta kesadaran sosialnya makin
berkembang. Perhatian kepada seni mulai kritis, bahkan terhadap karyanya
sendiri. Pengamatan kepada objek lebih rinci. Tampak jelas perbedaan anak-anak
bertipe haptic dengan tipe visual. Tipe visual memperlihatkan kesadaran rasa
ruang, rasa jarak dan lingkungan, dengan fokus pada hal-hal yang menarik
perhatiannya. Penguasaan rasa perbandingan (proporsi) serta gerak tubuh objek
lebih meningkat. Tipe haptic memperlihatkan tanggapan keruangan dan objek
secara subjektif, lebih banyak menggunakan perasaannya.
6.
Masa
Penentuan (Period of Decision) : 14-17 tahun.
Pada
periode ini tumbuh kesadaran akan kemampuan diri. Perbedaan tipe individual
makin tampak. Anak yang berbakat cenderung akan melanjutkan kegiatannya dengan
rasa senang, tetapi yang merasa tidak berbakat akan meninggalkan kegiatan seni
rupa, apalagi tanpa bimbingan. Dalam hal ini peranan guru banyak menentukan,
terutama dalam meyakinkan bahwa keterlibatan manusia dengan seni akan
berlangsung terus dalam kehidupan
Sumber
:
http://teorisenigambar.blogspot.co.id/2008/10/pendahuluan_12.html. diakes tanggal 1 Oktober 2015, pukul 21:53).
Bandi
Subandi. Mengenal
Periodisasi Perkembangan Seni Rupa Anak-Anak.
(Online). (http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._SENI_RUPA/197206131999031-BANDI_SOBANDI/MENGENAL_PERKEMBANGAN_SENI_RUPA_ANAK-ANAK_(Materi).pdf
diakses tanggal 1 Oktober 2015, pukul 19:22)
.2014.
Perkembangan Seni Rupa Anak Sekolah Dasar. (online). (http://sitirohmaniyah-nia.blogspot.co.id/2014/05/perkembangan-seni-rupa-anak-sekolah.html. diakes tanggal 1 Oktober 2015, pukul 20:43)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar