Perkembangan
Anak
Pengembangan
Peseta Didik (Tugas 1)
Kehidupan manusia dari masa janin hingga meninggal,
kehidupan yang mereka jalani takkan bisa lepas dari pertumbuhan dan
perkembangan, dari tahun ke tahun kehidupan seseorang akan akan mengalami
perubahan baik fisik maupun psikisnya karena yang menyebabkan adanya faktor
pertumbuhan dan perkembangan. Perkembangan dan pertumbuhan Perkembangan yang mempengaruhi
pada keadaan psikis yaitu pada kejiwaan, sedangkan pertumbuhan akan terlihat pada
fisiknya yaitu keragaan tubuh yang dimilikinya.
Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan yang bersifat
kuantitatif yang mengacu pada jumlah, besar hingga luas yang bersifat konkret
yang biasanya menyangkut ukuran dan struktur biologis. Pertumbuhan merupakan
pertumbuhan secara fisiologis sebagai hasil dari proses kematangan
fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal dalam perjalanan waktu
tertentu. Hasil pertumbuhan berupa bertambahnya ukuran kuantitatif dari fisik
anak seperti, bertambahnya tinggi dan berat badan, kekuatan, atau pun proporsi
sehingga secara ringkas pertumbuhan adalah proses perubahan dan kematangan
fisik yang menyangkut perubahan ukuran atau perbandingan. Sedangkan
perkembangan adalah proses perubahan kualitatif yang mengacu pada kualitas
fungsi organ-organ jasmaniah dan bukan pada organ jasmani tersebut sehingga
penekanan arti perkembangan terletak pada penyempurnaan fungsi psikologis yang
termanifestasi pada kemampuan fisiolgis. Proses perkembangan akan berlangsung
sepanjang manusia, sedangkan proses pertumbuhan akan berhenti jika seorang
telah mencapai kematangan fisik (Sitti Hartinah, 25:2008)
Intinya petumbuhan dan perkembangan sangat perperan
penting bagi hidup manusia karena memungkinkan berfungsi untuk menyesuaikan kehidupan dimana ia hidup.
Pertumbuhan merupakan perubahan pada suatu bentuk yang terlihat seperti hanya
kecil menjadi tinggi, ringan menjadi berat atau pun sebaliknya. Sedangkan
perkembangan adalah perubahan yang terjadi pada dirinya atas kemauan atau pun
niatnya seperti halnya bodoh menjadi pintar dengan keinginan dengan belajar,
cara bersikap dan berperilaku semakin dewasa seorang anak akan berfikir dewasa
pula, sesuatu yang tidak tahu akan menjadi tahu, atau pun sebaliknya. Maka dari
itu Psikologi perkembangan pada anak sangat dibutuhkan dengan sebaik mungkin,
karena pada anak usia dini sangat menangkap apa yang mereka lihat dan mereka
dengar. Alangkah baiknya perkembangan anak diterapkan dengan sebaik mungkin
agar berguna dan berperan penting bagi perkembangan anak.
Pada
masa dini anak mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Mulai
dari pertumbuhan, berbicara atau pun berbahasa , perkembangan mental dan anak pun
mudah meniru apa yang terjadi di alam dan melihat kenyataan yang ada. Untuk itu
anak perlu didikan yang khusus dan jauhkan anak dari pengaruh sikap dan
buruknya suatu perbuatan karena apa yang ia lihat akan mudah ditangkap oleh
anak. seorang ibu tidak ingin menjadikan anak mempunyai sikap dan buruk dari
dini hingga ia tua. Hal yang paling penting yang harus dilakukan oleh orang tua
dan guru pada masa ini adalah dengan memberi perhatian terhadap karya yang
sedang dibuat anak sehingga tercipta kemampuan komunikasi anak dengan orang
dewasa melalui bahasa visual.
Dalam buku Sitti Hartinah, Hurlock
(1997:29) bahwa prinsip-prinsip perkembangan meliputi :
1. Perkembangan Melibatkan Adanya Perubahan.
Perkembangan
selalu ditandai adanya perubahan yang
bersifat progresif yang bertujuan agar manusia dapat menyesuaikan diri
dengan
tuntutan lingkungan dengan cara realisasi diri dan pencapaian kemampuan
genetik karena pertumbuhan dan perkembangan merupakan istilah yang tidak
terpisahkan.
Oleh karena itu, Perubahan dalam arti perkembangan termasuk perubahan
dalam
arti ukuran, baik tinggi, berat badan, memori, penalaran dan sebagainya.
Perubahan juga terjadi dalam proporsi baik dalam pentuk tubuh maupun
kemampuan.
Perubahan juga meliputi hilangnya ciri lama untuk mendapatkan ciri baru.
2. Perkembangan Awal Lebih Kritis dari Perkembangan
Selanjutnya.
Perkembangan merupakan proses kontinun, dimana
perkembangan sebelumnya akan mempengaruhi perkembangan selanjutnya. Oleh karena
itu, kesalahan atau pun gangguan pada perkembangan awal akan mempengaruhi
perkembangan selanjutnya, sikap, kebiasaan pola tingkah laku yang dibentuk pada
tahun-tahun pertama akan menentukan seberapa jauh individu dapat menyesuaikan
diri dalam kehidupan pada tahap-tahap berikutnya. Kondisi yang mempengaruhi
perkembangan awal adalah hubungan pribadi yang menyenangkan, keadaan emosi,
metode melatih anak, peran yang dini, struktur keluarga dimasa kanak-kanak,
serta rangsangan lingkungan.
3. Perkembangan Merupakan Hasil Proses Kematangan
Dalam kehidupan sulit perubahan yang merupakan hasil
belajar dengan perubahan karena kematangan. Hasil keduanya saling terintegrasi,
hanya dapat ditandai bahwa perubahan karena belajar dengan usaha sadar dan
latihan.
4. Pola Perkembangan Dapat Diramalkan
Pola perkembangan manusia mengikuti pola umum. Oleh
karena itu dengan melakukan pengamatan longitudinal sejak awal perkembangan
anak, akan dapat diramalkan pola perkembangan berikutnya, baik yang menyangkut
pertumbuhan fisik maupun perkembangan psikis.
5. Pola Perkembangan mempunyai Karakteristik yang Dapat
Diramalkan.
Karakteristik ini meliputi dalam hal ukuran, dan
kapan kematangan atau yang sering disebut dengan masa peka ( masa yang paling
tepat untuk mengembangkan kemampuan tertentu). Akan muncul, perencanaan
pendidikan, persiapan untuk tahap berikutnya, serta perencanaan pekerjaan
maupun kepentingan adopsi.
6. Dalam Perkembangan ditemui perbedaan individual
Meskipun perkembangan manusia mengikuti pola umum,
tetapi tempo dan irama perkembangan bersifat individual , dalam pengertian
kecepatan, urutan perkembangan, derta kualitas kemampuan yang dapat dicapai
setiap individu tidak sama, hal tersebut menyangkut sifat manusia yang unik.
7. Setiap Periode Perkembangan mengandung harapan sosial
Kelompok sosial mengharapkan setiap individu dalam
kelompoknya dapat bersikap sama dan mempunyai kemampuan khusus yang sama pada
tahap perkembangan tertentu, itulah yang disebut dengan harapan sosial. Harapan
sosial sering pula dipakai oleh kelompok masyarakat sebagai cerita untuk
menetapkan apakah perkembangan seseorang termasuk perkembangan yang normal atau
tidak.
8. Setiap perkembangan individual mengandung bahaya
sosial
Walaupun pola perkembangan bergerak normal, selalu di
waspadai adanya gangguan, baik yang berasal dari diri sendiri maupun lingkungan, gangguan dapat
mempengaruhi penyesuaian fisik, psikologis maupun sosial. Akibatnya, secara
tidak sengaja memungkinkan anak mengubah pola perkembangan sehingga
menghasilkan daerah yang mendatar, mengubah pola mendatar atau bahkan menurun
pada grafik perkembangan anak. Jika tidak di waspadai, hal tersebut akan
merugikan keseluruhan perkembangan anak.
9. Kebahagiaan bervariasi pada berbagai fase
perkembangan.
Kebahagiaan merupakan pengalaman subjektif yang tidak
mungkin digambarkan dengan ukuran dan prosedur objektif. Subjektifitas rasa
bahagia tersebut menyangkut perbedaan individual yang berbeda antara satu
dengan yang lain, juga menyangkut subjektifitas pada setiap tahapan
perkembangan.
Perkembangan seorang anak dapat dilihat melalui gambar
karya seni rupa anak. Pengelompokan periodisasi karya
seni rupa anak dimaksudkan agar kita mudah mengenali karakteristik perkembangan
anak berdasarkan usianya.
RANGKUMAN
GAMBARAN PERKEMBANGAN
KEGIATAN
MENGGAMBAR PADA ANAK DAN REMAJA
Sir Cyril Burt
|
Ruth Griffiths
|
Viktor Lowenfeld &
Lambert Brittain
|
Amir Hamzah Nasution &
Oejeng Soewargana
|
Masa Mencoreng
(usia 2-5 Tahun)
|
1)Tahapan Goresan
|
Masa Corengan
(usia 2-4 tahun)
|
Peiode menggores
(sampai usia 3 tahun)
|
Masa Garis
(Usia 4 Tahun)
|
2)& 3) Tahap Bentuk Geometris Kasar dan Garis
|
Masa Prabagan
(usia 4-7 tahun)
|
Periode Skema
(usia 3-7 tahun)
|
Masa Perlambangan Terurai
(usia 5-6 Tahun)
|
4) TAhap Peniruan Objek
|
|
|
Masa Realisme Terurai
(usia 7-8 tahun)
|
5) 6) & 7) Tahap
Juxtaposition
|
Masa Bagan
(usia 7-9 tahun)
|
Peiode Bentuk dan Garis
(usia 7-9 tahun)
|
Masa Realisme Cerapan
(usia 9-10 tahun)
|
8) Tahap Pemaduan Bagian
|
Masa Realisme
(usia 9-12 tahun)
|
Periode Silhuet
(usia 9-10 tahun)
|
Masa Represif ( usia 11-14
tahun, terutama usia 13 tahun)
|
9) & 10) Tahap
Representasi
|
Masa Naturalisme Semu
(usia 12-14 tahun)
|
Periode Perspektif
(usia 10-14 tahun)
|
Masa kebangkitan Rasa
Artistik
(usia 15 tahun)
|
11) Tahap Perkembangan
Tema
|
Masa Kepastian
(14-17 tahun)
|
|
Bahan 1
Sumber: 1) Education Through Art, Hebert Read (1956);
2) Creative and Mantal Growth. Viktor Lowenfeld & Lambert Brittain (1970);
dan Pengantar Ilmu Dijiwa Kanak-kanak Nasution & Soewargana
Hartina, Sitti. 2008. Pengembangan Peserta Didik. Bandung; PT Refika Aditama
Umi,
Chuisum dan Windy. 2006. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya: Kashiko
Tidak ada komentar:
Posting Komentar